Inilah Alasan Mengapa Harga Ethereum Tidak Anjlok Saat Bybit Diretas

SosialPress.com – Peretasan terhadap platform pertukaran cryptocurrency (exchange) sering kali menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan investor.

Namun, kasus peretasan yang menimpa Bybit, salah satu exchange terbesar di dunia, justru menunjukkan fenomena menarik: harga Ethereum (ETH) tidak anjlok secara signifikan meskipun sekitar 446.870 ETH dicuri oleh kelompok peretas Lazarus Group yang diduga berasal dari Korea Utara.

Mengapa hal ini terjadi? Artikel ini akan mengupas tuntas faktor-faktor yang membuat harga Ethereum tetap stabil meskipun terjadi peretasan besar-besaran.

1. Tanggapan Cepat dan Transparan dari Bybit

Salah satu alasan utama mengapa harga Ethereum tidak anjlok adalah respons cepat dan transparan dari Bybit. CEO Bybit, Ben Zhou, segera mengumumkan bahwa pihaknya akan mengganti kerugian investor yang terdampak oleh peretasan ini. Pernyataan ini memberikan kepercayaan kepada para pemegang Ethereum bahwa aset mereka tetap aman dan tidak akan mengalami kerugian finansial.

Dengan komitmen untuk mengganti kerugian, Bybit berhasil mencegah kepanikan di pasar. Investor tidak merasa perlu untuk menjual aset Ethereum mereka secara besar-besaran, sehingga tekanan jual (sell pressure) tidak terjadi. Hal ini membantu menjaga stabilitas harga Ethereum meskipun ada berita negatif tentang peretasan.

2. Peran Penting Penyelidik On-Chain seperti ZachXBT

Selain respons cepat dari Bybit, peran penyelidik on-chain seperti ZachXBT juga sangat krusial. ZachXBT dikenal sebagai salah satu ahli yang mampu melacak pergerakan dana yang dicuri dalam dunia cryptocurrency. Dalam kasus peretasan Bybit, ZachXBT dengan sigap membantu melacak dan mengamankan dana yang telah diretas.

Kemampuan ZachXBT dalam melacak aset yang dicuri memberikan keyakinan kepada pelaku pasar bahwa dana tersebut dapat diamankan atau setidaknya dipantau dengan ketat. Hal ini mengurangi ketakutan investor terhadap potensi penjualan besar-besaran oleh peretas, yang biasanya dapat menyebabkan harga aset anjlok.

3. Kesulitan Peretas dalam Mencairkan Ethereum yang Dicuri

Arnau Pintó, pendiri Klub Catalist, menjelaskan bahwa kelompok peretas Lazarus menghadapi kesulitan besar dalam mencairkan Ethereum yang mereka curi. Pintó menyatakan bahwa jika peretas mencoba menukarkan Ethereum ke dalam stablecoin, penerbit stablecoin kemungkinan besar akan membekukan dana tersebut. Selain itu, kelompok peretas ini telah masuk ke dalam daftar hitam, sehingga setiap transaksi yang mereka lakukan akan diawasi dengan ketat.

Pintó juga menambahkan bahwa meskipun peretas bisa beralih ke Bitcoin (BTC), prosesnya akan memakan waktu yang sangat lama. Selain itu, dunia cryptocurrency akan terus memantau setiap pergerakan mereka, sehingga risiko untuk terdeteksi sangat tinggi. Kesulitan ini membuat peretas tidak bisa dengan mudah menjual Ethereum yang mereka curi, sehingga tidak menimbulkan tekanan jual di pasar.

4. Proses Pencucian Uang yang Memakan Waktu

Eric Wall, anggota dewan Starknet Foundation, juga memberikan penjelasan serupa. Menurutnya, kelompok kriminal seperti Lazarus Group membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencairkan atau mencucikan aset yang mereka curi. Wall merujuk pada data dari Chainalysis, sebuah perusahaan analisis blockchain, yang menunjukkan bahwa proses pencucian uang dalam dunia cryptocurrency tidaklah mudah.

Peretas harus melalui berbagai tahapan untuk mengubah aset yang dicuri menjadi uang tunai tanpa terdeteksi. Proses ini melibatkan banyak langkah kompleks, seperti memecah dana ke dalam berbagai dompet (wallet) dan menggunakan mixer atau tumbler untuk menyamarkan asal-usul dana. Semua ini membutuhkan waktu dan meningkatkan risiko peretas untuk tertangkap.

5. Ketahanan Pasar Ethereum

Faktor lain yang membuat harga Ethereum tidak anjlok adalah ketahanan pasar Ethereum itu sendiri. Sebagai aset crypto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, Ethereum memiliki basis pengguna dan investor yang sangat besar. Kepercayaan terhadap Ethereum sebagai platform blockchain yang inovatif dan terus berkembang membuat banyak investor tetap memegang aset ini meskipun ada berita negatif.

Selain itu, Ethereum telah melalui berbagai ujian dan tantangan sejak diluncurkan pada tahun 2015. Mulai dari peretasan DAO pada tahun 2016 hingga transisi ke Ethereum 2.0, Ethereum telah menunjukkan ketahanannya dalam menghadapi berbagai masalah. Hal ini membuat investor percaya bahwa Ethereum akan tetap bertahan meskipun ada insiden seperti peretasan Bybit.

6. Penurunan Harga yang Terkendali

Menurut analis crypto dari Nansen, harga Ethereum hanya turun sekitar 8% menjadi US2,6ribu pasca peretasan. Penurunan ini terbilang kecil jika dibandingkan dengan potensi dampak yang bisa terjadi akibat peretasan besar-besaran.

Penurunan harga yang terkendali ini menunjukkan bahwa pasar cryptocurrency telah menjadi lebih matang. Investor tidak lagi mudah panik dan lebih bijak dalam menanggapi berita negatif. Selain itu, faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya, seperti respons cepat dari Bybit dan kesulitan peretas dalam mencairkan dana, juga berkontribusi pada penurunan harga yang tidak signifikan.

7. Dukungan Komunitas dan Ekosistem Ethereum

Ethereum tidak hanya sekadar aset crypto, tetapi juga merupakan platform blockchain yang mendukung berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps), token, dan proyek-proyek inovatif. Ekosistem Ethereum yang luas dan kuat membuat banyak pihak memiliki kepentingan untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan terhadap Ethereum.

Komunitas Ethereum juga sangat aktif dalam mendukung pengembangan dan keamanan platform ini. Ketika terjadi insiden seperti peretasan Bybit, komunitas Ethereum sering kali memberikan dukungan dan solusi untuk meminimalkan dampak negatif. Hal ini membantu menjaga kepercayaan investor dan mencegah penurunan harga yang drastis.

Kesimpulan

Peretasan terhadap Bybit yang mengakibatkan pencurian sekitar 446.870 ETH memang menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Namun, harga Ethereum tidak anjlok secara signifikan berkat beberapa faktor kunci. Respons cepat dan transparan dari Bybit, peran penyelidik on-chain seperti ZachXBT, kesulitan peretas dalam mencairkan dana, dan ketahanan pasar Ethereum adalah beberapa alasan utama mengapa harga Ethereum tetap stabil.

Selain itu, penurunan harga yang terkendali dan dukungan dari komunitas serta ekosistem Ethereum juga turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga. Kasus ini menunjukkan bahwa pasar cryptocurrency telah menjadi lebih matang dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan. Dengan demikian, investor tidak perlu panik berlebihan ketika terjadi insiden seperti peretasan, asalkan ada langkah-langkah yang tepat dan cepat dari pihak terkait.

Dengan memahami faktor-faktor ini, investor dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan dan tidak mudah terpengaruh oleh berita negatif. Ethereum, sebagai salah satu aset crypto terbesar, tetap menjadi pilihan menarik bagi banyak investor yang percaya pada potensi jangka panjangnya.

Tinggalkan komentar